Kewajiban Seorang Istri


1 Petrus 3:1-2 “Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,…”
Perhatian Rasul Petrus disini adalah mengenai laki-laki dan wanita yang telah menikah dan yang baru menerima Kristus, dan yang mengalami masalah mengenai bagaimana mereka harus bersikap terhadap suami atau istri yang masih belum percaya dan menentang iman mereka.

Nasihat Rasul Petrus kepada para istri Kristen adalah:
Ia harus tunduk, peran istri secara Alkitabiah adalah untuk tunduk kepada pimpinan suaminya (1 Korintus 11:3, Efesus 5:22-23). Ini tidak menunjukkan bahwa istri mempunyai karakter, kepandaian atau kerohanian yang lebih rendah. Dalam kenyataannya, bahkan dalam militer, tidak perlu seorang pemimpin itu lebih tinggi kemampuannya dari seorang bawahannya. Tetapi otoritasnya sangat penting dalam menjalankan tugasnya secara efisien.

Para istri harus tunduk kepada ‘suamimu’ dan bukan pada semua laki-laki, kepatuhan istri kepada suaminya merupakan ungkapan kasihnya yang indah dan komitmennya kepada dia. Ketika seorang suami yang bukan Kristen memilih untuk ‘tidak taat kepada Firman’, istrinya yang percaya harus tunduk kepada suaminya agar suaminya boleh dimenangkan kepada Kristus ‘tanpa perkataan.’ Ini tidak berarti bahwa Firman Allah tidak penting bagi keselamatan manusia. Ini hanya berarti bahwa jika seorang suami menolak Firman Tuhan, istrinya harus menarik suaminya kepada Tuhan melalui kerendahan hatinya dan hidup saleh. Sikap murah hati, lemah lembut, tunduk, dan penuh kasih merupakan salah satu cara penginjilan yang paling efektif yang dapat dilakukan istri untuk membawa suaminya kepada Tuhan.

Ia harus setia, “Murni dan saleh” (ayat 2), memiliki arti menghormati.
Istri dengan sifat murni dan hormat kepada suaminya adalah istri yang setia, ini merupakan kewajiban semua istri Kristen, yaitu agar mereka tetap harus murni dan saleh di hadapan Allah dan suami mereka.
Ia harus sederhana, Petrus memperingatkan para wanita yang sibuk dengan mempersolek diri (Ayat 3), banyak wanita di kalangan masyarakat Romawi mewarnai rambut mereka dengan warna yang aneh dan mengepangnya secara berlebihan. Mereka juga menyukai perhiasan yang mahal, pakaian yang indah dan juga kosmetik yang mahal. Hasrat untuk cantik dan mentereng seperti ini tidak konsisten dengan rancangan Allah bagi wanita Kristen.(Yesaya 3:18-24).

Petrus menasehatkan kepada mereka untuk memberikan perhatian mereka atas “manusia batiniah yang tersembunyi.” yaitu keindahan sejati karakter, kebajikan, kerohanian dalam diri orang Kristen. Kata “sederhana” merujuk pada kerendahan hati dan kelemah lembutan. Ini adalah sifat orang yang menolak melakukan pembalasan, tetapi selalu menunggu tindakan Allah. “Roh yang tenteram” menunjuk pada sifat damai dan lembut dari seseorang.

Sikap sederhana dan lembut menunjukkan keindahan rohani yang sangat berharga di hadapan Allah. Perhatian utama dari wanita yang saleh bukanlah penampilan luarnya, tetapi keindahan karakternya di hadapan Allah.

Tidak ada komentar: