Yerusalem ketika hari raya Paskah penuh sesak dengan pengunjung, murid-murid masuk satu demi satu masing-masing mengambil tempat di sekitar meja. Di dinding tergantung sebuah handuk dan di lantai ada kendi dan baskom. Siapa saja di antara para murid dapat menawarkan diri untuk melakukan tugas itu, tetapi tidak ada yang berdiri.
Beberapa menit kemudian, Yesus berdiri dan menanggalkan jubahNya. Dia melingkari handuk itu di pinggang-Nya sebagaimana lazim dibuat seorang pelayan, mengambil baskom dan berlutut di depan salah satu murid-Nya. Ia membuka tali-tali salah satu sandal dan pelan-pelan mengangkat kaki itu dan meletakkannya di dalam baskom, menyiraminya dengan air dan membasuhnya. Satu persatu, satu kaki berdebu dibasuh Yesus, Ia bekerja mengikuti deretan murid-Nya di meja.
Di zaman Yesus mencuci kaki merupakan tugas yang di sediakan untuk pelayan yang paling rendah. Setiap kelompok mempunyai susunan kekuasaannya sendiri dan lingkungan pekerja rumah tangga tidak terkecuali dan pelayan di anak tangga paling bawah di anggap paling cocok untuk berlutut dengan handuk dan baskom.
Dalam kasus ini yang memegang handuk dan baskom adalah Raja alam semesta. Tangan-tangan yang membentuk bintang-bintang sekarang mencuci kotoran. Jari-jari yang membentuk gunung-gunung sekarang memijiti jari-jari kaki. Dan Dia kepada siapa semua bangsa kelak akan bertelut sekarang bertelut di depan murid-murid-nya. Yesus tahu apa yang akan terjadi terhadap tangan-tangan-Nya pada penyaliban.
Dalam dua puluh empat jam tangan-tangan itu akan tertembus paku dan mati, Yesus tentu tahu masa depan kaki-kaki yang di basuh ini. Dua puluh empat kaki ini tidak akan melewatkan hari esok mengikuti jejak guru mereka, membela maksud tujuan Yesus. Kita tidak akan mendapatkan di dalam Alkitab yang memberitakan “Yesus membasuh semua kaki kecuali kaki yudas”. Saatnya pasti mengharukan sekali bagi Yesus ketika Ia mengangkat kaki pengkhianat-Nya dan membasuh dalam baskom…dalam beberapa jam saja kaki yudas, di bersihkan oleh kemurahan Dia yang akan dikhianatinya, dan akan berdiri di halaman Kayafas.
Berapa dari kaki kita yang sudah di basuh oleh Yesus dalam pelayanan-Nya? kita sering mengalami masalah-masalah yang serius, ekonomi yang sulit, sakit yang berkepanjangan seakan-akan tiada lagi harapan, keluarga yang hancur berantakan dan masih banyak lagi tantangan yang mulai membuat kita ragu akan kemampuan Dia, dan kita mulai menghitung-hitung berapa besar kemampuan kita untuk merubah jalan ini, merubah hidup ini, bahkan merubah dunia ini, tak segan-segan harga diri, iman, percaya, ketaatan hanya di jual dengan beberapa keping uang perak yang tidak dapat dibawa mati.
Pernahkah kita menyadari bahwa Dia masih tetap membersihkan kita?
Kita sedang di bersihkan dari setiap dosa oleh darah Yesus, Penyelamat kita berlutut dan memandang tindakan-tindakan kita yang paling keji dalam hidup kita, Ia menjangkau kita penuh belas kasihan dan mengatakan, “Saya dapat membersihkanmu asal engkau mau” dan dari baskom kasih karunia-Nya Dia menyendok rahmat-Nya dengan tangan-Nya dan membasuh dosa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar