Musik adalah pemberian/ciptaan Allah, hal mendasar dari yang kita perhatikan ialah kebenaran Firman Allah dalam Alkitab. Allah adalah pencipta Alam semesta dan itu termasuk musik yang ada didunia ini, dimana ada ritme yaitu gerakan dari kalimat musik sebagai kesatuan. Musik tanpa ritme hanya melodi saja sama dengan tenda yang tidak ada kerangkanya, ritme itulah yang menghidupkan musik atau lagu.
Demikian juga dengan melodi; suatu rangkaian kesatuan dan paduan dari nada serta interval-interval (jarak waktu) yang dibentuk sebagai kesatuan begitu juga dengan harmoni yaitu suatu keselarasan antara nada yang satu dengan nada yang lain.
Mengapa hal itu boleh terjadi? apakah ini hanya suatu kebetulan? tentu tidak bukan! hal ini terjadi karena ada penciptanya yaitu Dia, Allah pencipta musik. Alkitab juga menunjukkan awal terjadinya musik (Kejadian 4:21) Yubal disebut sebagai bapak semua orang yang memainkan seruling dan kecapi.
Dalam ibadah bangsa Israel musik memegang peranan penting, 1 Tawarikh 15:16 mengatakan: "Daud memerintahkan para kepala orang Lewi itu, supaya mereka menyuruh berdiri saudara-saudara sepuak mereka, yakni para penyanyi, dengan membawa alat-alat musik seperti gambus, kecapi dan ceracap, untuk memperdengarkan dengan nyaring lagu-lagu gembira" bahkan pada ayat 28 "Seluruh orang Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan kecapi".
2 Tawarikh 29:25, Ia menempatkan orang-orang Lewi di rumah TUHAN dengan ceracap, gambus, dan kecapi sesuai dengan perintah Daud dan Gad, pelihat raja, dan nabi Natan, karena dari TUHAN-lah perintah itu, dengan perantaraan nabi-nabi-Nya.... Seluruh jemaah sujud menyembah sementara nyanyian dinyanyikan dan nafiri dibunyikan. Semuanya itu berlangsung sampai korban bakaran habis terbakar (Ayat 28).
Demikian juga halnya dengan Lukas 2:13-14 bahwa tentara Sorgawi memuji Allah, dari beberapa bagian firman Tuhan ini kita dapat menemukan bahwa Allah menyukai musik, sehingga dalam ibadah dan penyembahan umatNya musik selalu ada. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menyukai musik yang merupakan pemberianNya yang dimainkan secara baik dan dengan kesungguhan hati. Dia ingin dan rindu bersukacita dengan anak-anakNya. Allah bersemayam diatas puji-pujian orang Israel (Mazmur 22:4).
Kuasa Allah juga dinyatakan melalui musik (1 Samuel 16:14-23). Daud memainkan kecapinya dengan baik dan melalui itu roh jahat keluar dari Saul.
Ada dua unsur penting di mana Allah menyatakan kuasaNya:
Pertama, sikap dan cara memainkan musik kita adakah kita sungguh-sungguh memainkannya untuk kemuliaan nama Tuhan? ataukah kita hanya main-main dan tidak bersungguh-sungguh dalam setiap ibadah di gereja kita?
Untuk mengundang hadirat Tuhan dalam setiap ibadah, musik memainkan peran penting di dalamnya karena itu sikap dan cara kita dalam memainkan musik sangatlah penting, memainkan musik dengan cara yang tidak benar akan mengacaukan suasana ibadah.
Rasul Paulus mengatakan di dalam 1 Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. Lebih jauh Rasul Paulus mencontohkan bahwa totalitas sikap dan cara kita dalam memainkan musik mencakup roh dan akal budi.
kedua, bagaimana orang memainkannya, sikap hati dan juga hubungan kita dengan Allah.
Sikap hati atau hubungan kita yang baik dengan Allah akan membuat musik itu akan terasa menyatu dalam hadirat Tuhan, jika hubungan kita dengan Tuhan tidak baik maka kita tidak akan merasakan sesuatu yang luar biasa dalam musik, kita masih bisa memainkan musik tapi untuk membawa hadirat Tuhan hadir dalam ibadah akan terasa sangat berat .
Dua hal ini sangat penting, sehingga kuasa Allah dinyatakan dan Bapa di Sorga dimuliakan.
Bagi kita tidak ada jalan tengah atau kompromi, jika saat ini kita terlibat dengan musik atau nyanyian yang tidak memuliakan Allah maka ambillah keputusan untuk bertobat dan tinggalkan kebiasaan buruk ini sebelum tiba waktunya penghakiman Allah yang kekal, tugas kita sekarang adalah mengembalikan musik pada tujuan dan maksud yang sebenarnya, musik berasal dari Tuhan yang dapat dipakai oleh Iblis untuk membawa manusia jauh dari Allah dan menghujat Allah.
Sebab itu hendaklah saudara selektif bahkan menolak dengan tegas dan pergunakannlah musik secara tepat, tujuannya adalah agar firman Tuhan dapat disampaikan dengan jelas dan Bapa di Sorga dimuliakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar